Read more: http://impoint.blogspot.com/2013/03/cara-membuat-auto-readmore-di-blog.html#ixzz2h0XRxHvu Dilarang copy paste artikel tanpa menggunakan sumber link - DMCA Protected Follow us: @ravdania on Twitter | pemakan.worell on Facebook

3.11.2013

Audio Designer

Audio Designer terdiri dari 2 kata, yaitu kata Audio dan Designer. Audio merupakan suara atau bunyi, sedangkan Designer merupakan orang yang ahli dalam merancang suatu model. Sehingga dapat diartikan suatu suara yang kita rancang akan menghasilkan hasil karya yang menarik dan baik. Misalkan pada pengisian suara pada suatu film. Seorang Audio Designer akan sangat dibutuhkan tentu saja di dalam dunia yang memang membutuhkan imajinasi karena pada dasarnya Audio Designer adalah orang-orang yang memang membuat sesuatu yang tidak terpikirkan oleh orang lain. Satu bidang dimana kita akan selalu menemukan seorang Audio Design adalah dunia film terutama animasi. Dunia inilah dimana kita dituntut untuk memiliki imajinasi yang luas namun tetap diimbangin dengan skill yang baik pula. Imajinasi digabung dengan skill yang memadai menjadikan seorang Audio Designer adalah salah satu kebutuhan utama dalam dunia perfilman dan animasi. Mungkin di negara kita, Indonesia, Audio Design masih belum dikenal oleh orang kebanyakan. Namun jika kita pergi ke negara-negara penghasil animasi seperti Jepang atau Amerika Serikat, merupakan hal yang biasa jika membicarakan hal-hal mengenai Audio Design. Kita mengerti jika Audio design sangat berkaitan dengan imajinasi dan membuat suara, namun kita akan bingung dimanakah hasil kerja seorang Audio designer. Pada dasarnya hasil kerja atau karya Audio design bisa kita dengar setiap kita menonton sebuah film atau animasi. Contoh paling mudah dan sederhana, suara pukulan dalam animasi Kungfu Panda dan The Incredibles merupakan salah satu hasil kerja Audio designer. Contoh lain suara-suara senjata dalam film Star Wars juga suara auman keras Godzilla adalah karya-karya seorang Audio designer. Suara-suara ini adalah hasil karya Audio designer, yang biasanya seorang Audio designer tidak bekerja sendirian melainkan bekerja bersama tim. Suara-suara ini disebut dengan “sound effect” atau SFX. Sound Effect atau SFX adalah suara-suara yang sengaja dibuat untuk kebutuhan film dan animasi dengan tujuan memberikan penekanan baik bagi tokoh, aktifitas tokoh-tokoh, atau pun benda-benda yang ada di sekitar tokoh sehingga gambar terlihat lebih hidup. Seperti Sound Engineer, Audio designer pun perlu memiliki keahlian khusus. Pada dasarnya Audio designer mempelajari banyak hal yang menjadi keahlian seorang Sound Engineer. Tapi itu tidak berarti Audio designer adalah seorang Sound Engineer. Memang Audio designer memerlukan keahlian seorang Sound Engineer seperti teknik recording dan mixing, namun keahlian hanya merupakan dasar dan tidak perlu dipelajari sedetail dan sedalam Sound Engineer. Disamping skill tadi, seorang Audio designer dituntut memiliki kemampuan menggunakan berbagai software-software audio yang akan sangat berguna dalam proses pembuatan sound effect. Dan tentu saja 1 poin penting yang membedakan Audio designer dan Sound Engineer adalah IMAJINASI. Dalam dunia Sound Engineer bisa dikatakan sangat sedikit menggunakan imajinasi bahkan tidak ada sama sekali, karena Sound Engineer bekerja dengan berlandaskan aturan-aturan yang sudah ada. Lain halnya dengan Audio design dimana imajinasi adalah poin terpenting dalam bekerja walaupun tetap ada batasan-batasan dimana apakah suara itu masuk akal atau tidak. Jadi Sound Engineer tidak sama dengan Audio design. Biasanya peralatan yang digunakan audio designer adalah layar monitor, sepasang speaker monitor, midi controller dan sepasang mouse dan keyboard. Dan sebuah PC. Dan dua pasang earphone. Pada bagian ini akan membahas tentang hardware yang di pakai. yang paling berperan penting untuk bikin musik dari gambar di atas (menurut saya) tentu saja midi controller (yang bentuknya mirip banget sama keyboard/orgen). Midi controller ini fungsinya adalah sebagai alat bantu untuk memainkan instrumen-instrumen digital yang ada di PC, atau biasanya disebut VST instrument. VST (Virtual Studio Technology) ini adalah teknologi bikinan Steinberg yang memungkinkan kita untuk memainkan suara instrumen musik di PC. Sebenernya bukan Steinberg doang yang bikin beginian, ada RTAS (Real Time Audio Suite) bikinan Digidesign, AU (Audio Unit) bikinan Apple, dan masih banyak lagi. Terus, kedua yang paling penting (menurut saya) adalah speaker monitor. Speaker monitor adalah speaker yang memproduksi suara dari audiocard tanpa ditambah lagi efek-efek kaya equalizer dan lain-lain, jadi suara yang dihasilkan benar-benar asli suara dari audiocard. Jadi misal kalo dites nyalain frekuensi 80Hz dari PC maka yang keluar dari speaker monitor juga harus 80Hz dan lain sebagainya. Dan satu lagi yang ngga kalah penting (menurut saya), yaitu ruangan yang di-treatment, yaitu ruangan yang didesain untuk bermusik, semacam studio musik gitu lah. Kalo mau bener bikin ruangan yang di-treatment dengan baik, dengan itungan-itungan yang pas dan dengan bahan-bahan kualitas bagus tentu biayanya juga harus bagus. Narasumber : • http://kenanyahermanus.wordpress.com/2011/09/24/mengenal-sound-design-part-2/ • http://kenanyahermanus.wordpress.com/tag/design/ • http://midiobox.wordpress.com/2012/10/31/ruang- kerja- audio- designer/

Selengkapnya......

pe'sing (pesan singkat)